SENI BUDAYA
Kelas VII & Aksel 1
|
Sumber lain tentang SENI
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berkata, ”Wah ... itu indah! Seni banget, ya!” Misalnya, melihat pegunungan dengan jalan yang berliku-liku, pantai dengan airnya yang tampak biru, kebun bunga yang berwarna-warni, lukisan seorang pelukis terkenal, dekorasi yang indah, suara seorang penyanyi yang merdu, dan gerakan penari yang luwes. Di antara keindahan di atas, apakah semuanya disebut seni?
1. Pengertian Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli.
a. Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
b. Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya.
c. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
d. Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
e. Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
f. Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Definisi umum seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
2. Cabang-Cabang Seni
Di lingkungan masyarakat, proses penciptaan seni dapat digolongkan menjadi lima cabang sebagai berikut:
a. Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang umum disebut dengan seni visual. Hal ini disebabkan seni rupa berwujud bentuk-bentuk yang divisualisasikan melalui indra penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap, dan terang).
b. Seni Musik
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini diambil dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama Mousikos. Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian. Ungkapan yang dihasilkan melalui suara manusia disebut vokal, sedangkan ungkapan yang dihasilkan melalui alat musik disebut instrumental.
c. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang yang indah. Tarian diiringi musik pengiring agar gerakannya menarik dan enak dipandang,
d. Seni Sastra
Kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta, susastra. Su berarti baik dan sastra berarti buku. Jadi, kesusastraan berarti tulisan yang mempunyai bahasa indah dan baik.
e. Seni Drama
Drama berasal dari kata Yunani, dramas yang berarti perbuatan atau pertunjukan perikehidupan seseorang. Drama ialah seni pertunjukan yang disajikan di atas pentas.
(Sumber: Purnomo, Wahyu & Subagyo, Fasih. 2010. Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. PT. Wangsa Jatra Lestari)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berkata, ”Wah ... itu indah! Seni banget, ya!” Misalnya, melihat pegunungan dengan jalan yang berliku-liku, pantai dengan airnya yang tampak biru, kebun bunga yang berwarna-warni, lukisan seorang pelukis terkenal, dekorasi yang indah, suara seorang penyanyi yang merdu, dan gerakan penari yang luwes. Di antara keindahan di atas, apakah semuanya disebut seni?
1. Pengertian Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli.
a. Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
b. Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya.
c. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
d. Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
e. Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
f. Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Definisi umum seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
2. Cabang-Cabang Seni
Di lingkungan masyarakat, proses penciptaan seni dapat digolongkan menjadi lima cabang sebagai berikut:
a. Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang umum disebut dengan seni visual. Hal ini disebabkan seni rupa berwujud bentuk-bentuk yang divisualisasikan melalui indra penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap, dan terang).
b. Seni Musik
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini diambil dari nama salah satu dewa Yunani yang bernama Mousikos. Mousikos dilambangkan sebagai dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian. Ungkapan yang dihasilkan melalui suara manusia disebut vokal, sedangkan ungkapan yang dihasilkan melalui alat musik disebut instrumental.
c. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang yang indah. Tarian diiringi musik pengiring agar gerakannya menarik dan enak dipandang,
d. Seni Sastra
Kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta, susastra. Su berarti baik dan sastra berarti buku. Jadi, kesusastraan berarti tulisan yang mempunyai bahasa indah dan baik.
e. Seni Drama
Drama berasal dari kata Yunani, dramas yang berarti perbuatan atau pertunjukan perikehidupan seseorang. Drama ialah seni pertunjukan yang disajikan di atas pentas.
(Sumber: Purnomo, Wahyu & Subagyo, Fasih. 2010. Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. PT. Wangsa Jatra Lestari)
Lagu Daerah Setempat
|
Musik Daerah Jawa Barat
|
MUSIK NUSANTARA
|
TEORI DASAR MUSIK
|
Musik Mancanegara
Kelas IX Reg, Bil, & Akselerasi 2
Sejarah Musik Pop (sejak 1920)
Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan blangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perahtikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
Musik Amerika Latin lahir sejak 1857Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik CountryMusik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.
Beberapa Ggnre dalam musik populer:
Musik Jazz
Banyak yang beranggapan bahwa musik jazz adalah musiknya kaum elite dan mapan. Namun bila kita menegok ke akar jazz boleh dibilang justru bertolak belakang. Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia.
Yang menarik adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong.
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri.
Era Bebop
Bebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik untik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II.
Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music swing tahun 30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud Powell, Charlie Parker, dan Thelonious Monk yang sangat terinspirasi dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum, Ear hines, Coleman Hawkins, Lester Young, dan juga Roy Eldridge.
Zaman Klasik
Sejarah musik klasik BaratZaman Pertengahan(476 – 1450)Zaman Renaisans(1450 – 1600)Zaman Barok(1600 – 1750)Zaman Klasik(1740 – 1830)Zaman Romantik(1815 – 1910)Abad ke-20(1900 – 2000)Abad ke-21(2001 – sekarang)Zaman Klasik atau Periode Klasikdalam sejarah musik Baratberlangsung selama sebagian besarabad ke-18 sampai dengan awalabad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapakomponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Ciri Musik Pada Zaman Klasik
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo). 2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando). 3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya. 4. Pemakaian akord 3 nada.
Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.
Notasi Gregorian Tahun 590Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
Musik Organum 1150-1400Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
Musik Diafoni 1400-1600Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso Ostinato Tahun 1600Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.
Musik Polifoni Era Barok 1600-1750Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
Musik Klasik Era Romantik 1820-1910Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.
Musik Klasik Modern 1910-sekarangMusik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.
Periodisasi Musik Klasik
Anda tahu Chopin? Mozart? Beethoven?, Atau mungkin anda senang mendengar musik klasik yang katanya punya efek tertentu, termasuk memberi rasa damai, tenang dan nyaman sekaligus emosional. Mungkin juga anda adalah seorang pianis atau pengapresiasi musik, jika ya ataupun tidak, anda perlu tahu tentang periodisasi musik klasik. Musik klasik sangat menarik, jika melihat genre, mungkin hanya disebut sebagai musik klasik, akan tetapi jika kita mau kaji lebih lanjut, musik klasik dibedakan menjadi beberapa zaman, dimana pada setiap jaman nya mempunyai style yang berbeda-beda. Dipengaruhi oleh gaya hidup dan teknologi yang ada(instrumen).
Zaman Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri “Renaisans” secara bertahap. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok. Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus, dan William Byrd.
Zaman Baroque adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Baroque, kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata “Barok” itu berarti “mutiara yang tidak berbentuk wajar”, sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini; kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.
Pada jaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di jaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.
Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok.
Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain. sampai dengan awal
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Ciri Musik Pada Zaman Klasik
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
4. Pemakaian akord 3 nada.
Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.
Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).
Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.
(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer#Sejarah_Musik_Pop_sejak_1920)
Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan blangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perahtikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
Musik Amerika Latin lahir sejak 1857Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik CountryMusik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.
Beberapa Ggnre dalam musik populer:
- Heavy metal
- Hip-hop
- R&B
- Teen pop
- Balada
- Emo
- Dance
- Disko
- Disko emo
- Pop
- Soul
- Rock
- Reggae
- Musik elektronik
- New age
- Dark Metal
- Death metal
- Grind Metal
- Progressive Rock
- Progressive Pop
- Progressive Metal
- Alternative rock
- Alternative pop
- Alternative metal
- slow rock
Musik Jazz
Banyak yang beranggapan bahwa musik jazz adalah musiknya kaum elite dan mapan. Namun bila kita menegok ke akar jazz boleh dibilang justru bertolak belakang. Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia.
Yang menarik adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong.
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri.
Era Bebop
Bebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik untik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II.
Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music swing tahun 30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud Powell, Charlie Parker, dan Thelonious Monk yang sangat terinspirasi dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum, Ear hines, Coleman Hawkins, Lester Young, dan juga Roy Eldridge.
Zaman Klasik
Sejarah musik klasik BaratZaman Pertengahan(476 – 1450)Zaman Renaisans(1450 – 1600)Zaman Barok(1600 – 1750)Zaman Klasik(1740 – 1830)Zaman Romantik(1815 – 1910)Abad ke-20(1900 – 2000)Abad ke-21(2001 – sekarang)Zaman Klasik atau Periode Klasikdalam sejarah musik Baratberlangsung selama sebagian besarabad ke-18 sampai dengan awalabad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapakomponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Ciri Musik Pada Zaman Klasik
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo). 2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando). 3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya. 4. Pemakaian akord 3 nada.
Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.
Notasi Gregorian Tahun 590Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
Musik Organum 1150-1400Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
Musik Diafoni 1400-1600Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso Ostinato Tahun 1600Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.
Musik Polifoni Era Barok 1600-1750Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
Musik Klasik Era Romantik 1820-1910Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.
Musik Klasik Modern 1910-sekarangMusik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.
Periodisasi Musik Klasik
Anda tahu Chopin? Mozart? Beethoven?, Atau mungkin anda senang mendengar musik klasik yang katanya punya efek tertentu, termasuk memberi rasa damai, tenang dan nyaman sekaligus emosional. Mungkin juga anda adalah seorang pianis atau pengapresiasi musik, jika ya ataupun tidak, anda perlu tahu tentang periodisasi musik klasik. Musik klasik sangat menarik, jika melihat genre, mungkin hanya disebut sebagai musik klasik, akan tetapi jika kita mau kaji lebih lanjut, musik klasik dibedakan menjadi beberapa zaman, dimana pada setiap jaman nya mempunyai style yang berbeda-beda. Dipengaruhi oleh gaya hidup dan teknologi yang ada(instrumen).
Zaman Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri “Renaisans” secara bertahap. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok. Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus, dan William Byrd.
Zaman Baroque adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Baroque, kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata “Barok” itu berarti “mutiara yang tidak berbentuk wajar”, sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini; kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.
Pada jaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di jaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.
Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok.
Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain. sampai dengan awal
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Ciri Musik Pada Zaman Klasik
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
4. Pemakaian akord 3 nada.
Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.
Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).
Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.
(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer#Sejarah_Musik_Pop_sejak_1920)
MUSIK DI ASIA
Kelas IX Reg, Bil, & Akselerasi 2
A. Ragam Musik di Asia
Asia merupakan negara terpadat dan unik. Orang menyebutnya oriental atau benua timur. Musik Asia berbeda dengan musik Barat. Benua Asia memiliki beragam jenis musik yang berkembang di negara setempat. Secara garis besar, musik di negara Asia dikelompokkan menjadi empat, antara lain musik Melayu, oriental, Hidustan, dan Timur Tengah.
1. Musik Melayu
Rumpun Melayu, di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ciri utama dari musik Melayu adalah menggunakan alat musik membranophone atau gendang tradisional yang menghasilkan sentuhan dendang dan joget.
2. Musik Oriental
Negara oriental, antara lain Cina, Jepang, Korea, dan Hongkong. Musik oriental yang paling menonjol adalah instrumen string (alat musik petik dan gesek) dengan tangga nada pentatonis setempat.
3. Musik Hindustan
Musik Hindustan yang paling dominan adalah negara India atau Pakistan. Musik Hindustan mudah dikenali dari ritme instrumen tabla. Tabla, yaitu kendang India yang berupa sepasang kendang berbentuk bejana (kendil), dimainkan dengan sentuhan jari dan telapak tangan.
4. Musik Timur Tengah/Padang Pasir
Musik Timur Tengah, antara lain qasidah. Qasidah ialah lagu bernapaskan Islam yang melodinya berakar pada lagu Timur Tengah (Arab). Penyajian lagulagu Timur Tengah menggunakan iringan seperangkat rebana. Lagu-lagu qasidah berdasarkan tangga nada tradisional Timur Tengah. Tangga nadanya memiliki skala nada diatonik dan kandungan nada-nada mikrotoknik seperti terdapat
dalam alunan tangga nada al bayat (bayati), al rast, al sika (sikah), al ‘ajm, al rahawand, al hijaz, dan al saba (sobat).
B. Keunikan Musik di Asia
Sebelum mengarah pada keunikan musik mancanegara di Asia, alangkah baiknya kita buat suatu ilustrasi tentang musik. Substansi dasar dalam musik adalah bunyi. Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur, merdu, dan apresiasi seni bunyi yang tak terbatas. Membicarakan musik Asia, kita akan selalu melihat pada instrumen, melodi, dan ritme. Dalam
dunia musik, kata instrumen menunjuk pada pengertian yang berhubungan dengan alat musik. Ilmu yang berhubungan dengan alat musik disebut ilmu instrumen. Ilmu yang mempelajari alat musik dari sudut pandang struktur dan bentuk instrumen
yang berhubungan dengan kinerjanya disebut organologi. Adapun ilmu yang mempelajari stuktur mekanisme teknik dan karakteristik musikal alat musik dalam hubungannya dengan komposisi musik disebut ilmu instrumentasi. Pada umumnya, instrumen musik di Asia tidak berdiri sendiri. Hal ini berbeda dengan instrumen musik Barat seperti piano, gitar atau biola, yang dapat dimainkan sendiri-sendiri. Latihan penguasaan instrumen musik Barat selalu dimulai dengan aktivitas yang bersifat individual. Sebaliknya, musik Asia selalu dimainkan secara bersama. Meskipun demikian, teknik memainkan instrumen tertentu seperti gender, kecapi, rebana, tehyan, samisen, dan rebab, juga perlu dipahami sendiri. Ritmelah yang mengatur organisasi bunyi, suara atau nada. Ketika bunyi atau suara dikemas ke dalam nada maka nada-nada itu akan diatur oleh ritme ke dalam kelompok-kelompok kesatuannya yang disebut motif, tema, melodi, frase, dan lagu.
1. Musik Melayu
Musik Melayu adalah musik yang tumbuh dan berkembang di negara Melayu. Negara-negara Melayu, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Untuk negara Filiphina karena bekas jajahan Portugal maka musiknya berkiblat pada diatonis Barat. Ciri khas musik Melayu adalah menggunakan gendang tradisional atau rebana berukuran besar yang membawa sentuhan dendang dan joget Melayu. Instrumen yang dominan pada musik Melayu adalah biola, accordion, dan gong. Di Indonesia, musik Melayu hanya berkembang di daerah Sumatera, khususnya daerah Riau dan Sumatera Barat.
2. Musik Oriental
Musik oriental berkembang di Cina, Korea, dan Jepang. Keunikan musik Cina dan Jepang terletak pada instrumen, khususnya alat musik string baik yang dipetik maupun yang digesek. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis (1 2 3 4 5 6) (do re mi fa sol la). Suara alat musiknya ketika dimainkan akan menimbulkan suasana yang ekspresif. Berikut contoh alat musik string pada musik Cina.
a. Koto : gitar klasik Jepang, ke-13 senarnya dimainkan dengan dua tangan dan dapat menghasilkan musik yang sangat ekspresif.
b. Qin : siter Cina senarnya berjumlah empat belas. Senar-senar ini menghasilkan nada rendah dan tinggi tergantung pada sisi
kuda-kuda tempat senar ditabuh.
c. Shamisen : kecapi berleher panjang yang sering dimainkan di Jepang. Ketiga senar shamisen distem dalam berbagai macam nada,
termasuk satu steman untuk musik gembira. Pemain musik shamisen menggunakan pemetik dari tulang yang disebut
bachi. Perut alat musik ini dipelurut dengan kulit domba untuk menahan pukulan pemetik.
d. San Xian : kecapi Cina yang mirip dengan shamisen Jepang. San Xian berarti juga senar.
3. Musik Hindustan
Musik Hindustan tumbuh dan berkembang di daerah India, Pakistan, dan Bangladesh. Di negara India, musik Hindustan lebih berkembang. Ciri khasnya terletak pada ritme yang ditimbulkan oleh instrumen membraphone yang disebut tabla dan instrumen string yang disebut sitar. Instrumen musik India, antara lain sebagai berikut.
a. Tabla : sepasang drum yang memimpin sitar dan tambura dalam musik klasik India. Pemain tabla memukul bagian tengah kulit
pukul dengan jari, sedangkan telapak tangan menekan bidang pukul untuk membuat variasi nada.
b. Sitar : gitar klasik India semacam kecapi memiliki tujuh senar utama yang terbentang melewati fret logam lengkung. Fret ini
memungkinkan pemain untuk mengatur senar dan tangga nada yang membuat bunyi senar meliuk-liuk.
c. Tambura : seperti juga sitar, alat musik ini pengiring gitar dalam musik klasik India yang berbentuk kecapi panjang. Di balik melodi
sitar yang ramai tambura berfungsi sebagai pendengung yang mantap.
d. Serangi : rebab India. Badannya berbentuk bongkahan yang ditegakkan dan dimainkan dengan penggesek. Senar harmoni
terbentang di atas lubang di papan bilah yang lebar.
Bunyi alat musik klasik India dan Pakistan sangat merdu. Orang Barat menganggap alat musik India sangat indah. Dengan didukung oleh irama tabla yang tidak putus-putusnya, musik meliuk dan berputar dalam ungkapan berliku yang seolah mencerminkan hiasan alat-alat musik ini. Walaupun bentuknya berbeda, alat musik bersenar (string) India pada dasarnya sama dengan kecapi, sitar, dan
rebab. Bunyi cemerlang dihasilkan oleh seperangkat senar harmoni yang dipasang pada alat musik India. Walaupun dipasang pada satu alat musik, senar harmoni tidak menyatu dengan senar utama. Senar harmoni tidak digesek atau dipetik, namun turut berbunyi saat senar utama dibunyikan.
4. Musik Timur Tengah
Musik Timur Tengah berkembang di negara Arab dan sekitarnya. Bahkan ada orang yang menyebut irama musik Timur Tengah merupakan irama padang pasir. Musik Timur Tengah yang paling menonjol adalah qasidah. Qasidah adalah lagu bernapaskan Islam yang alur nadanya/melodinya berakar/berorientasi pada lagu Timur Tengah. Dalam Islam, sajak lirik dengan metrum yang sesuai
untuk dinyanyikan atau disenandungkan, baik oleh penyanyi tunggal, paduan suara. Syair lagu qasidah menceritakan keagungan Allah, kebesaran Rasul-Nya, ajakan beramal dan berjihad di jalan Allah, serta anjuran untuk menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi biasanya rebana. Namun, dewasa ini juga menggunakan alat-alat musik modern.
Qasidah merupakan bentuk puisi yang terkenal dalam kesusastraan Arab klasik. Seni puisi dalam bahasa Arab waktu itu hanya mengenal bentuk pendek, sajak-sajaknya tidak lebih dari 120 baris. Qasidah merupakan sajak dua bait dengan pola bersajak yang berbeda untuk setiap irama. Sajak-sajak qasidah biasanya mengemukakan suatu tema tertentu, seperti puji-pujian kepada seseorang atau suku tertentu, suatu satir, suatu elegi, berisi nada pendidikan atau keagamaan. Lagu-lagu qasidah rebana menggunakan tangga nada tradisional Timur Tengah yang selain memiliki skala nada diatonik juga terdapat nada-nada mikrotonik seperti terdapat dalam alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika, al ‘ajrn, al rakriez, al hijaz, dan al saba.
Instrumen yang khas dari qasidah, antara lain
a. rebana : alat musik yang berupa gendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan kemampuan genggaman tangan;
b. gitar gambus : kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S, badannya lebih dalam dan lehernya lebih sempit.
(Sumber: Purnomo, Wahyu & Subagyo, Fasih. 2010. Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. PT. Wangsa Jatra Lestari)
Asia merupakan negara terpadat dan unik. Orang menyebutnya oriental atau benua timur. Musik Asia berbeda dengan musik Barat. Benua Asia memiliki beragam jenis musik yang berkembang di negara setempat. Secara garis besar, musik di negara Asia dikelompokkan menjadi empat, antara lain musik Melayu, oriental, Hidustan, dan Timur Tengah.
1. Musik Melayu
Rumpun Melayu, di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ciri utama dari musik Melayu adalah menggunakan alat musik membranophone atau gendang tradisional yang menghasilkan sentuhan dendang dan joget.
2. Musik Oriental
Negara oriental, antara lain Cina, Jepang, Korea, dan Hongkong. Musik oriental yang paling menonjol adalah instrumen string (alat musik petik dan gesek) dengan tangga nada pentatonis setempat.
3. Musik Hindustan
Musik Hindustan yang paling dominan adalah negara India atau Pakistan. Musik Hindustan mudah dikenali dari ritme instrumen tabla. Tabla, yaitu kendang India yang berupa sepasang kendang berbentuk bejana (kendil), dimainkan dengan sentuhan jari dan telapak tangan.
4. Musik Timur Tengah/Padang Pasir
Musik Timur Tengah, antara lain qasidah. Qasidah ialah lagu bernapaskan Islam yang melodinya berakar pada lagu Timur Tengah (Arab). Penyajian lagulagu Timur Tengah menggunakan iringan seperangkat rebana. Lagu-lagu qasidah berdasarkan tangga nada tradisional Timur Tengah. Tangga nadanya memiliki skala nada diatonik dan kandungan nada-nada mikrotoknik seperti terdapat
dalam alunan tangga nada al bayat (bayati), al rast, al sika (sikah), al ‘ajm, al rahawand, al hijaz, dan al saba (sobat).
B. Keunikan Musik di Asia
Sebelum mengarah pada keunikan musik mancanegara di Asia, alangkah baiknya kita buat suatu ilustrasi tentang musik. Substansi dasar dalam musik adalah bunyi. Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur, merdu, dan apresiasi seni bunyi yang tak terbatas. Membicarakan musik Asia, kita akan selalu melihat pada instrumen, melodi, dan ritme. Dalam
dunia musik, kata instrumen menunjuk pada pengertian yang berhubungan dengan alat musik. Ilmu yang berhubungan dengan alat musik disebut ilmu instrumen. Ilmu yang mempelajari alat musik dari sudut pandang struktur dan bentuk instrumen
yang berhubungan dengan kinerjanya disebut organologi. Adapun ilmu yang mempelajari stuktur mekanisme teknik dan karakteristik musikal alat musik dalam hubungannya dengan komposisi musik disebut ilmu instrumentasi. Pada umumnya, instrumen musik di Asia tidak berdiri sendiri. Hal ini berbeda dengan instrumen musik Barat seperti piano, gitar atau biola, yang dapat dimainkan sendiri-sendiri. Latihan penguasaan instrumen musik Barat selalu dimulai dengan aktivitas yang bersifat individual. Sebaliknya, musik Asia selalu dimainkan secara bersama. Meskipun demikian, teknik memainkan instrumen tertentu seperti gender, kecapi, rebana, tehyan, samisen, dan rebab, juga perlu dipahami sendiri. Ritmelah yang mengatur organisasi bunyi, suara atau nada. Ketika bunyi atau suara dikemas ke dalam nada maka nada-nada itu akan diatur oleh ritme ke dalam kelompok-kelompok kesatuannya yang disebut motif, tema, melodi, frase, dan lagu.
1. Musik Melayu
Musik Melayu adalah musik yang tumbuh dan berkembang di negara Melayu. Negara-negara Melayu, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Untuk negara Filiphina karena bekas jajahan Portugal maka musiknya berkiblat pada diatonis Barat. Ciri khas musik Melayu adalah menggunakan gendang tradisional atau rebana berukuran besar yang membawa sentuhan dendang dan joget Melayu. Instrumen yang dominan pada musik Melayu adalah biola, accordion, dan gong. Di Indonesia, musik Melayu hanya berkembang di daerah Sumatera, khususnya daerah Riau dan Sumatera Barat.
2. Musik Oriental
Musik oriental berkembang di Cina, Korea, dan Jepang. Keunikan musik Cina dan Jepang terletak pada instrumen, khususnya alat musik string baik yang dipetik maupun yang digesek. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis (1 2 3 4 5 6) (do re mi fa sol la). Suara alat musiknya ketika dimainkan akan menimbulkan suasana yang ekspresif. Berikut contoh alat musik string pada musik Cina.
a. Koto : gitar klasik Jepang, ke-13 senarnya dimainkan dengan dua tangan dan dapat menghasilkan musik yang sangat ekspresif.
b. Qin : siter Cina senarnya berjumlah empat belas. Senar-senar ini menghasilkan nada rendah dan tinggi tergantung pada sisi
kuda-kuda tempat senar ditabuh.
c. Shamisen : kecapi berleher panjang yang sering dimainkan di Jepang. Ketiga senar shamisen distem dalam berbagai macam nada,
termasuk satu steman untuk musik gembira. Pemain musik shamisen menggunakan pemetik dari tulang yang disebut
bachi. Perut alat musik ini dipelurut dengan kulit domba untuk menahan pukulan pemetik.
d. San Xian : kecapi Cina yang mirip dengan shamisen Jepang. San Xian berarti juga senar.
3. Musik Hindustan
Musik Hindustan tumbuh dan berkembang di daerah India, Pakistan, dan Bangladesh. Di negara India, musik Hindustan lebih berkembang. Ciri khasnya terletak pada ritme yang ditimbulkan oleh instrumen membraphone yang disebut tabla dan instrumen string yang disebut sitar. Instrumen musik India, antara lain sebagai berikut.
a. Tabla : sepasang drum yang memimpin sitar dan tambura dalam musik klasik India. Pemain tabla memukul bagian tengah kulit
pukul dengan jari, sedangkan telapak tangan menekan bidang pukul untuk membuat variasi nada.
b. Sitar : gitar klasik India semacam kecapi memiliki tujuh senar utama yang terbentang melewati fret logam lengkung. Fret ini
memungkinkan pemain untuk mengatur senar dan tangga nada yang membuat bunyi senar meliuk-liuk.
c. Tambura : seperti juga sitar, alat musik ini pengiring gitar dalam musik klasik India yang berbentuk kecapi panjang. Di balik melodi
sitar yang ramai tambura berfungsi sebagai pendengung yang mantap.
d. Serangi : rebab India. Badannya berbentuk bongkahan yang ditegakkan dan dimainkan dengan penggesek. Senar harmoni
terbentang di atas lubang di papan bilah yang lebar.
Bunyi alat musik klasik India dan Pakistan sangat merdu. Orang Barat menganggap alat musik India sangat indah. Dengan didukung oleh irama tabla yang tidak putus-putusnya, musik meliuk dan berputar dalam ungkapan berliku yang seolah mencerminkan hiasan alat-alat musik ini. Walaupun bentuknya berbeda, alat musik bersenar (string) India pada dasarnya sama dengan kecapi, sitar, dan
rebab. Bunyi cemerlang dihasilkan oleh seperangkat senar harmoni yang dipasang pada alat musik India. Walaupun dipasang pada satu alat musik, senar harmoni tidak menyatu dengan senar utama. Senar harmoni tidak digesek atau dipetik, namun turut berbunyi saat senar utama dibunyikan.
4. Musik Timur Tengah
Musik Timur Tengah berkembang di negara Arab dan sekitarnya. Bahkan ada orang yang menyebut irama musik Timur Tengah merupakan irama padang pasir. Musik Timur Tengah yang paling menonjol adalah qasidah. Qasidah adalah lagu bernapaskan Islam yang alur nadanya/melodinya berakar/berorientasi pada lagu Timur Tengah. Dalam Islam, sajak lirik dengan metrum yang sesuai
untuk dinyanyikan atau disenandungkan, baik oleh penyanyi tunggal, paduan suara. Syair lagu qasidah menceritakan keagungan Allah, kebesaran Rasul-Nya, ajakan beramal dan berjihad di jalan Allah, serta anjuran untuk menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi biasanya rebana. Namun, dewasa ini juga menggunakan alat-alat musik modern.
Qasidah merupakan bentuk puisi yang terkenal dalam kesusastraan Arab klasik. Seni puisi dalam bahasa Arab waktu itu hanya mengenal bentuk pendek, sajak-sajaknya tidak lebih dari 120 baris. Qasidah merupakan sajak dua bait dengan pola bersajak yang berbeda untuk setiap irama. Sajak-sajak qasidah biasanya mengemukakan suatu tema tertentu, seperti puji-pujian kepada seseorang atau suku tertentu, suatu satir, suatu elegi, berisi nada pendidikan atau keagamaan. Lagu-lagu qasidah rebana menggunakan tangga nada tradisional Timur Tengah yang selain memiliki skala nada diatonik juga terdapat nada-nada mikrotonik seperti terdapat dalam alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika, al ‘ajrn, al rakriez, al hijaz, dan al saba.
Instrumen yang khas dari qasidah, antara lain
a. rebana : alat musik yang berupa gendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan kemampuan genggaman tangan;
b. gitar gambus : kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S, badannya lebih dalam dan lehernya lebih sempit.
(Sumber: Purnomo, Wahyu & Subagyo, Fasih. 2010. Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. PT. Wangsa Jatra Lestari)